2. Bahasa Indonesia

CERITA PENDEK

A.    Pengertian Cerita Pendek (Cerpen)

Cerpen adalah sebuah karangan fiktif yang berisi mengenai kehidupan seseorang yang diceritakan secara ringkas dan singkat serta terpusat pada tokoh dan kejadian yang menjadi pokok cerita.Pendek dalam cerita pendek bukan semata-mata ditujukan pada banyak sedikitnya kata, kalimat, atau halaman yang digunakan untuk mengisahkan cerita. Tetapi mengacu pada ruang lingkup permasalahan yang disampaikan oleh penulis dalam cerita.

B.     Ciri-ciri cerpen:

1. Singkat, padu, dan ringkas.

2. Memiliki unsur utama berupa adegan, tokoh, dan gerakan.

3. Tidak menggambarkan semua kisah para tokohnya, hal ini karena dalam cerpen yang digambarkan hanyalah inti sarinya saja.

4. Jalan ceritanya lebih pendek dari novel.

5. Memiliki alur cerita tunggal dan lurus.

6. Sebuah cerpen memiliki jumlah kata yang tidak lebih dari 10.000 (10 ribu) kata.

C.    Unsur Intrinsik Cerpen

Unsur-unsur intrinsik cerpen adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra dari dalam. Unsur intrinsik cerpen meliputi: tema, amanat, alur, latar, tokoh, penokohan, sudut pandang, dan gaya bercerita.

1.Tema

Tema adalah gagasan pokok dalam cerita pendek. Tema merupakan pokok permasalahan yang mendominasi cerita. Tema menjadi dasar pengembangan seluruh cerita dari awal sampai akhir. Tema cerita dapat diketahui oleh pembaca melalui judul atau petunjuk setelah judul. Namun, bisa dilakukan dengan membaca berulang-ulang untuk menemukan tema cerita.

2. Alur/plot

Alur  atau plot disebut kerangka cerita, yaitu jalan cerita yang disusun secara beruntut dengan memperhatikan sebab-akibat. Rangkaian yang menjalin plot cerita meliputi:

a. Eksposisi artinya pemaparan awal cerita. Pengarang memperkenalkan tokoh-tokoh cerita, wataknya, tempat kejadiannya, dan hal-hal yang melatarbelakangi tokoh itu.

b. Inciting moment artinya mulainya konflik dalam cerita.

c. Ricing action artinya konflik dalam cerita memuncak.

d. Climax artinya puncak masalah.

e. Falling action artinya penurunan konflik.

f. Denoument artinya penyelesaian masalah.

3. Latar/settingLatar/ setting pada cerpen meliputi: latar tempat, waktu, dan suasana.

4. TokohTokoh merupakan pelaku yang terlibat dalam cerita tersebut. Setiap tokoh biasanya mempunyai karakter tersendiri. Dalam sebuah cerita terdapat tokoh protagonis atau tokoh utama, tokoh antagonis atau tokoh yang berlawanan dengan tokoh protagonis, dan tokoh tritagonis atau tokoh sampingan.

5. PenokohanPenokohan yaitu pemberian sifat pada tokoh atau pelaku dalam cerita tersebut. Sifat yang telah diberikan dapat tercermin dalam pikiran, ucapan, dan pandangan tokoh terhadap sesuatu hal. Metode penokohan ada 2 (dua) macam diantaranya:

Metode analitik adalah suatu metode penokohan dengan cara memaparkan atau menyebutkan sifat tokoh secara langsung, seperti seperti: pemberani, penakut, pemalu, keraskepala, dan sebagainya.

Metode dramatik adalah suatu metode penokohan dengan cara memaparkannya secara tidak langsung, yaitu dapat dengan cara : penggambaran fisik (Misalnya cara berpakaian, postur tubuh, dan sebagainya), penggambaran dengan melalui sebuah percakapan atau dialog, reaksi dari tokoh lain (dapat berupa pendapat, sikat, pandangan, dan sebagainya).

6. Sudut PandangSudut pandang adalah cara pandang pengarang dalam memandang suatu peristiwa di dalam cerita.

7. AmanatAmanat merupakan pesan dari pengarang cerita kepada pembaca agar.

8. Gaya bahasaGaya bahasa merupakan gaya pengarang dalam menyampaikan cerita. Ada pengarang yang menggunakan gaya bercerita santai, ada yang bersikap menggurui, dan ada yag mengetengahkan adegan-adegan cerita yang bersifat dramatis.

D.    Unsur-unsur Ekstrinsik Cerpen

Unsur ekstrinsik cerpen merupakan sebuah unsur yang membentuk cerpen dari luar, meliputi:

1.Latar Belakang Masyarakat

Latar belakang masyarakat yaitu suatu pengaruh dari kondisi latar belakang masyarakat terhadap terbentuknya sebuah jalan cerita. Pemahaman tersebut dapat berupa pengkajian Ideologi negara, kondisi politik, sosial masyarakat, sampai dengan kondisi ekonomi pada masyarakat itu sendiri.

2. Latar Belakang Pengarang

Latar belakang pengarang dapat meliputi pemahaman pengarang terhadap sejarah hidup serta sejarah hasil karangan yang telah dibuat sebelumnya.